Derap kaki membuat gema di dalam lorong yang sangat lembab ini. Mangsanya kabur karena kecerobohan salah satu anak buahnya. Sekelompok laki-laki itu terus mencari sang mangsa yang tidak bisa di temukan. Sedangkan di tempat lain seorang ibu dan anak sedang mencari sebuah perlindungan. Dia menarik tangan anak laki-lakinya supaya terus berlari tanpa kenal lelah. Ini bukan kali pertamanya mereka kabur, semenjak satu bulan lalu mereka menjadi tawanan orang-orang itu.
"Lihat ibu!" memegang
kepala anak itu untuk menghadapnya. "Kamu harus lari dari sini! Pergi
jauh, sampai kamu akan menemukan laki-laki yang memberimu sebuah
kalung." Lanjut ibunya.
"Tapi bagaimana dengan
ibu. Hanya ibu satu-satunya yang aku punya. Ayo bu kita lari bersama."
Sorot mata coklat itu seakan menunjukan keberaniannya.
"Kehidupanmu masih
panjang. Kamu harus menikmati dunia ini, kamu harus jadi seseorang yang
berguna." Setetes air mata berhasil mengalir dari mata sang ibu.
"Ibu, aku sangat menyayangimu." Ucap sang anak yang menghapus air mata itu.
"Ibu juga sangat
menyayangimu. Tapi ibu mohon pergilah dari sini. Ibu akan menyusulmu,
pergilah sejauh mungkin dari sini. Apa ibu tidak akan menemuimu
selamanya."
Anak itu hanya bisa diam
dan menatap mata sang ibu yang sangat terlihat menderita. Wajah
cantiknya sangat kusut, di matanya terlihat ketakutan yang amat besar.
Anak laki-laki itu menarik tangan ibunya tapi sang ibu menepis
tangannya.
"Pergi atau kau tidak akan pernah melihatku!" Ancam sang ibu menahan air mata di pelupuk matanya.
Anak laki-laki itu
mematung di tempat dan melihati ibunya dengan cermat. Dia tahu nyawa
ibunya terancam, dia bukan anak sd atau tk yang bisa ditipu
mentah-mentah.
Tiba-tiba saja terdengar suara tembakan dari jauh. Peluru itu melesat sangat cepat keluar dari senapan.
"Minggir..." Sanga ibu mendorong anaknya dan naasnya peluru itu mengenai sang ibu.
"Pergilah, aku sangat menyayangimu Nio." Senyum terakhir yang bisa dilihat Nio dari bibir tipis ibunya.
Dia berlari sangat
gesit, untuk mencari seseorang yang sudah dikatakan ibunya tadi. Tempat
ini sangat asing untuknya. Banyak pohon-pohon tinggi dan sebuah sungai
yang mengalir cukup deras.
"Shut up!" Seorang
laki-laki dengan perawakan tinggi menyekapnya. Dan membawanya keluar
dari hutan itu menuju sebuah mobil yang di dalamnya juga ada seorang
laki-laki sebagai pengemudi. Mobil itu melesat jauh dari tempat itu dan
memasuki sebuah rumah besar bercat putih dan sangat kental dengan
asitetur eropa.
"Mmmm....mmmm..." Nio mencoba berontak tapi laki-laki itu tidak kunjung membuka tutup mulutnya.
"Lets his go!" Munculah seorang laki-laki yang tidak asing di mata Nio.
"Kau! Kau yang membuat
ibuku seperti ini kan!" Gertak Nio, tapi laki-laki di depannya tetap
saja diam malah memberinya sebuah senyum.
"Bukan aku. Aku disuruh
ibumu untuk menyelamatkan nyawamu. Sungguh beruntung kamu mempunyai ibu
seperti beliau." Ucap laki-laki yang masih terlihat tampan itu.
"Sekarang hak asuhmu ada ditanganku. Jadi kamu harus menuruti semua perkataanku." Lanjutnya.
"Damn!" Umpat Nio.
****
TO BE CONTINUED
Khusus untuk ini saya akan lanjutkan di WATTPAD, kalian yang pengguna wattpad bisa mengikuti cerita saya di @ChocoTa. INI adalah cerita lama saya, jika ingin lanjut membaca bisa follow saya.
Semoga harimu si pembaca menyenangkan >hug you gaes
Semua hak cipta di lindungi undang-undang ©
0 komentar:
Posting Komentar