WALK STORY




BY:Ta


“ HAL PALING PENTING YANG HARUS KAMU LAKUKAN ADALAH PERCAYA PADA KEMAMPUAN DIRIMU SENDIRI. JADILAH YANG TERBAIK DARI YANG DAPAT KAMU LAKUKAN DAN SAYANGI DIRIMU, TERLEBIH KETIKA ENGKAU MEMBIARKAN DIRIMU JATUH OLEH SUATU SEBAB. JANGAN MENGHARAPKAN ORANG LAIN MELAKUKAN SESUATU UNTUKMU. BELAJARLAH UNTUK HANYA MENGANDALKAN DIRI SENDIRI. INILAH CARA TERBAIK MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI. RASA MAMPU MENYELESAIKAN SEBUAH PERSOALAN DAN HARGA DIRI YANG KAMU DAPATKAN DARI KEMENDARIAN TAK TERNILAI HARGANYA.”

DEBORAH ROSS




I  KEDAI


AILEEN QUINZETA POV

Akan terasa lebih bahagia jika perjuangan terbayar dengan sebuah keberhasilan dan akan  lebih menyenangkan jika aku tidak mengecewakan mereka. Aku tidak takut jatuh sejatuh-jatuhnya karena aku hanya takut jika tidak bisa mencoba lagi, tapi tidak dengan mereka. Terasa berat aku mengatakan hasil pengumuman ini. Melihatnya di layar monitor saja aku merasa tak sanggup. Lebih parahnya lagi setelah kuberikan madu yang manis sekarang aku malah memberikan madu yang terasa pahit untuk mereka.
Malam ini hujan cukup deras di daerah ibu kota Jawa Timur, gemuruh sangat terdengar mencekamkan. Beruntung kali ini hujan menutupi rasa sedihku, suara sesegukanku, dan dingin ini mendinginkan hatiku yang terasa panas. 

“Aku lolos!!!!” Itu bukan suaraku ataupun teriakanku. Yang aku tahu orang itu bahagia.
Mouse ini yang menjadi pelampisan kemarahanku, hanya benda mati yang tidak tahu rasa sakit. Mendengar beberapa orang disini berteriak “AKU LOLOS” , “ALHAMDULILLAH AKHIRNYA” , “AKU KETERIMA” . Tapi semua itu hanya harapan kosong untukku. 

Secepat mungkin aku harus keluar dari tempat mengerikan ini. Mungkin kedai kopi dan roti langgananku masih buka di jam segini. Ku langkahkan kakiku menuju tempat itu, semata-mata  hanya untuk memikirkan kata-kata yang tepat untuk kusampaikan kepada mereka. Mungkin pulang terlambat tidak apa-apa, hanya untuk malam ini. Gagang payung ini tersus saja aku putar seirama dengan lagu yang kumainkan di MP3. Suara gemuruh sama sekali tidak aku pedulikan, yang kupedulikan hanya mencari kalimat berbeda setelah 8 kali kalimat kegagalanku.

“Satu roti keju dan satu moccacino panas manis.”

Baru saja aku memesan tapi, “Sama, bisa buatkan lebih dulu?”

Dasar laki-laki ini!!!! Aku menengok menghadapnya.

“Bisa antri di belakang! Aku dulu yang memesan!” Teriakku tidak terima.

Calm down! Aku bisa mati kedinginan dan kelaparan di cuaca seperti ini dengan perut kosong.” Balasnya mengalihkan pandangan.

Hanya akan membuang tenagaku jika aku meladeni orang satu ini,”Oke! Berikan kepada dia dulu mbak. Dia lebih mengenaskan dari pada aku.” Cemoohku.

Hujan seperti ini membuat kedai ini ramai dengan pengunjung. Memang cocok santap roti hangat dan kopi panas di cuaca seperti ini. Hanya ada satu tempat duduk di dekat jendela yang tersisa. Sekarang saatnya aku memikirkan cara apa yang tepat untuk memberitahukan kepada mereka sambil menunggu pesananku datang.
Drtttt... Drtttt...

Aku meraih ponsel di saku jaketku, “ My Brother, memanggil”

Nama itu mucul dilayar ponselku! Harus bagaimana aku memberitahukannya. Ponsel itu kuletakkan diatas meja begitu saja. Kepalaku hanya tertunduk menempel meja dan mulutku berguming, “Angkat, tidak, angkat, tidak, angkat, tidak.” Serius aku benar-benar bingung! 

“Hallo?” 

“Itu suara laki-laki! Dan ponselku ?” Batinku.

“...”

“Dia lagi.......”

Aku mengangkat kepalaku setelah menyadari suara itu tidak asing bagiku,”Matikan!” Kodeku kepadanya dengan suara sangat pelan. 

Dia mematikan panggilan itu, “Kembalikan pon.sel.ku!” Lanjutku dengan nada penuh penekatan di akhir kalimat.

“Tidak seharusnya kamu mengangkat panggilan di ponsel orang yang bahkan kamu tidak mengenalnya! Perilakumu itu tidak sopan!”

“Tapi....”

Lanjutku, “Kamu tahu betapa takutnya aku mengangkat panggilan itu? Dan dengan mudahnya kamu mengangkat panggilan itu. Lihat sekarang ponselku terus bergetar dengan panggilan kakakku!” Entah kenapa aku menangis.

“Aku hanya...”

“Tidak seharusnya kamu seperti itu! Kepalaku terasa mau pecah! Apa yang harus aku katakan kepada mereka soal  pengumuman hari ini!”

“....”

Lanjutku,”Sudah 9 kali aku mengalami kegagalan. SNMPT, PMDK PN, SBMPTN, 3 Ujian mandiri, 2 Ujian mandiri politeknik, dan sekarang yang ke-9 aku juga masih belum keterima di Unniversitas!”

“....”

Kali ini aku benar-benar ingin menangis,”Lebih sakitnya lagi mendengar orang di sebelahku podiumku di terima di perguruan tinggi itu! Dan aku tidak! Kenapa aku harus melihatnya di warnet.” Aku benar-benar frustasi saat ini.

Lanjutku,”Aku tahu, jika aku pulang hari ini pasti mereka akan memarahiku. Aku sudah berusaha dengan keras! Hampir setiap pulang sekolah aku mengikuti bimbingan belajar, sakitpun aku tidak mersakannya. Tiap malam aku belajar sampai tertidur di meja belajar. Dan setiap pagi aku harus bangun melakukan ibadah lalu belajar lagi. Memang belum terasa sakit dengan penolakan ke-2.”

Pesananku dan pesanannya datang bersamaan tapi nafsu makanku tiba-tiba saja menghilang karena aku lebih nafsu meneruskan ocehanku,” Setelah itu aku masih terus berusa mengikuti bimbingan belajar dari jam 9 pagi sampai usai magrib. Karena takut tidak keterima aku mengikuti 2 bimbingan belajar. Padahal saat itu ujian sudah selesai dan Praktik Kerja Industriku juga sudah usai, bahkan teman-temanku sudah berleha-leha. Tapi aku? “

“...”

Lanjutku,”Aku tahu untuk anak SMK melanjutkan sekolah dijenjang lebih tinggi itu sulit! Tapi aku percaya tidak ada hasil yang menghianati usaha! Tapi aku tidak lolos dalam tes SBMPTN. Aku masih belum menyerah aku terus mencoba bahkan sampai sekarang tapi aku tetap gagal!” 

Terus saja aku menangis sesegukan, “Lebih baik kamu minum dulu kopimu, keburu dingin.” Ucapnya sambil menyerahkan secangkir kopi kepadaku.

Aku menerimanya dengan tangan yang bergetar,”Terimakasih.” Ku sesap kopi panas itu, tapi rasa panasnya sama sekali tidak terasa di lidahku.

“Bicaralah seperti biasanya kamu menyampaikan kepada keluargamu. Mereka pasti akan memakluminya, mungkin tahun ini dewi fortuna belum memihakmu. Masih ada tahun selanjutnya untuk berjuang.”

Dia membuatku tersedak kopi karena kata-katanya, tidak tahu kalau hari ini aku sangat terpuruk. Bayangkan 9 kali aku di tolak, apa mungkin aku hanya anak SMK? Apa anak SMK tidak boleh melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi? Aku tahu anak SMK di didik  untuk dunia kerja, tapi apa salahnya jika ada impian masuk kuliah? Mungkin aku plinplan dengan keputusanku dulu, tapi dulu aku terdesak dengan kondisi.

“Mudah mulutmu berkata! Sebuah teori itu mudah tapi mempraktekannya itu sulit!” Balasku tidak terima dengan perkataanya.

Dia meminum kopinya dan menyantap secuil roti,”Ternyata kamu mudah menyerah! Aishh.. Aku paling benci orang sepertimu.” 

“Apa! Katamu!” Itu penekan kata untuknya yang telah mengolokku,” Kita baru bertemu tapi kamu sama sekali tidak punya sopan santun!”

“Jika kamu tidak bisa menahklukan takdir jelekmu, kamu akan seperti ini selamanya. Bangun rasa kepercayaan dirimu, berjuanglah lagi sampai kamu bisa mendapatkan keinginanmu. Mungkin terlihat egois, tapi ini egois untuk kebaikanmu. Pesaing di luar sangat banyak, jangan sampai kamu menyerah sebelum berperang. Jika kamu tidak percaya pada dirimu, mana bisa keberuntungan dan nasib baik mempercayaimu.”

Dia melangkah pergi setelah kopi di cangkirnya habis, membawa secuil roti yang masih tersisa. Aku masih memikirkan perkataannya, tapi semua itu bubar setelah kakaku datang.

“Kamu tahu ini jam berapa?!” Bentaknya membuat seisi kedai ini melihat kearah kami berdua. 

“Dan tadi suara siapa yang memangkat panggilanku?” Lanjutnya.

Mulutku masih terkatup tidak bisa melawan perkataan kakakku seperti biasanya. Tanganku ditarik dan aku merasakan rasa sakit cengkaram tangan kakakku. Aku tahu pasti dia akan marah, bukan hanya dia tapi juga Ibu dan Ayahku. Hujan deras itu berubah menjadi rintik-rintik kecil, sekarang air mataku yang mengalir deras. 

“Maafkan anakmu yang tidak bisa membuktikan perkataannya.” Sesalku dalam hati.


****
 TO BE CONTINUED


Khusus untuk ini saya akan lanjutkan di WATTPAD, kalian yang pengguna wattpad bisa mengikuti cerita saya di @ChocoTa. 

Semoga harimu si pembaca menyenangkan >hug you gaes




Semua hak cipta di lindungi undang-undang ©



0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog