Jika
darah telah mengalir, jika nyawa telah di pertaruhkan. Apa susahnya
kita sebagai penerus bangsa memeras otak, menggugah hati. Untuk
memajukan negara kita. Sentuh hatimu dan raih citamu.
By:Ta
***
Semua
berawal dari sebuah tragedi PKI Madiun Jawa Timur tahun 1948. Sebuah
partai komunis (PKI) yang muncul di Indonesia. Tragedi ini tepat pada
tanggal 18 September 1948.
Pemberontakan besar-besaran yang pernah terjadi dalam tubuh NKRI dimasa Orde Lama masa pemerintahan presiden Soekarno.
Pemberontakan
yang di awali dengan jatuhnya salah satu kabinet RI (1948). Saat itu di
pimpin oleh Amir Sjarifuddin karena kabinetnya tidak mendapat dukungan
lagi sejak di sepakatinya Perjanjian Renville.
Perjanjian
tersebut sangat merugikan Indonesia. Akibat perjanjian tersebut wilayah
Indonesia semakin berkurang dan semakin sempit. Ditambah lagi dengan
Blokade yang di lakukan oleh Belanda. Tepat pada tanggal 23 Januari
1948, Amir Syarifuddin menyerahkan mandatnya kepada Presiden RI (
Ir.Soekarno)
***
"Lody,
saya menerangkan di depan. Kenapa kamu terus mengobrol?" Bagaikan
Lintar yang menggelegar, suara itu membuyarkan seribu gosipan yang telah
di rangakai Lody.
Bu
Winda berjalan menuju bangku ke-2 ( kedua dari belakang). "Besok kita
ada ulangan harian. Dan materi ini yang akan saya keluarkan." Penghapus
itu menyatu dengan bangku, mengahasilkan suara yang keras. Bahkan Lody
sampai terlonjak kaget.
"Maafkan kami Bu."Ucapnya dengan wajah yang di tekuk.
Ini
adalah materi sejarah Indonesia mengenai kemerdekaan RI ( Yang pada
saat SD adalah IPS). Lody sangat tidak menyukai mata pelajaran ini,
bahkan sampai gurunya pun juga ikutan tidak dia sukai. Bu Winda yang
membuat dia mendapatkan sikap C sewaktu kelas 5 SD, meskipun dia
mendapat peringkat 5. Itu gara-gara ia sering membantu temannya yang
tidak bisa menjawab pertanyaan. Sedangkan Helia teman paling pintar di
kelasnya hanya diam mematung jika ditanyai jawaban.
Jangan berasumsi Lody anak yang nakal, dia hanyalah anak dengan pikiran:
'Masa bodoh! Besok kan ulangannya? Jadi nanti malam aja aku belajar.'
'Aku enggak terima kalau seperti ini.'
Lody yang ini adalah Lody dengan seragam merah putihnya, duduk di kelas 6 SD. Pelajar tingkat akhir seragam merah putih.
Malam tiba dia mebolak-balik buku IPSnya. Mulutnya terus menghafal.
"Harus hafal materi ini!" Batinnya.
Jam menunjukan pukul 21.30 WIB. Orang tuanya dan adik kecilnya telah
tidur. Setengah jam yang lalu, saat dia selesai dengan beberapa halaman.
30
menit setelah itu materinya selesai, tapi ada sesuatu yang mengganjal
dalam hatinya. Matanya ingin sekali terpejam, pada akhirnya dia
melupakan sesuatu yang mengganjal itu.
Keesokan pagi saat ulangan dimulai.
"Duduk menurut nomor absen masing-masing." Perintah Bu Winda yang langsung di laksanakan semua siswa.
Dia
masih tenang, karena dia telah menyiapkannya semalam. Yesi yang duduk
di sebelahnya menyenggol,"Uncch Bu Winda pasti ngasih materi yang susah.
Nanti nyontek ya Dy."
"Iya. Nanti aku juga." Jawabnya singkat.
Bu
Winda memulai mendikti soalnya. Tapi tiba-tiba,"Ohya anak-anak. Simpan
semua buku dalam tas, hanya ada pensil dan penghapus. Soal langsung
jawaban."
Pertanyaan
pertama sukses, Yesi dan Andrew melihat pekerjaan Lody. Tidak seperti
anak paling pintar di kelas ini. Dengan mudahnya Lody memperlihatkan
jawabannya, tanpa harus menutupinya.
Pertanyaan
kedua, udah lewat di jawab Lody. Andrew ganti bertanya kepada Helia,
anak yang selalu peringkat satu mulai kelas 1 SD. Naasnya dia tidak
mendapatkan jawaban tapi malah mendapatkan sentakan dari Bu Winda karena
ketahuan Nyontek.
"Andrew
keluar! Nanti ulangan di kantor bersama saya." Tangan Bu Winda menunjuk
luar, Andrew berdiri dengan wajah yang di tundukan.
Lody menghembuskan nafasnya, sekarang adalah pertanyaan terakhir, "Akhirnya habis ini langsung istirahat." Batinnya dalam hati.
Setelah
pertanyaan itu terlontar dari mulut Bu Winda. Dia memegangi
kepalanya,"Ayo ingat, ini kemarin kamu udah baca. Aduhhhh... Ingat..."
Cakapnya pelan. Tapi masih saja ia tidak mengingat jawaban itu.
Akhirnya
tanpa mengenal takut, tangannya terulur mengambil buku yang ada di tas.
Dengan hati yang bergetar, keringat yang menetes, dan tangan yang
dingin. Tapi tidak dengan wajah Lody, dia tetap terlihat tenang.
Yesi
melirik,"Nanti aku akan memberitahumu." Ucap Lody, lalu dia melancarkan
aksinya. Dia menulis dengan sangat cepat, so pasti hasilnya tidak
rapi.
Bu
Winda berdiri, dengan cekatan dia mengembalikan bukunya."Syukurlah!"
Dia membawa lembar ulangannya di depan. Jam istirahat telah tiba.
Helia
keluar dan Andrew juga ada di luar. Dia melihat Helia tidak senang,
Lody berjalan menuju mereka,"Sudahlah Drew, aku nanti akan
memberitahumu." Lalu mereka pergi, meninggalkan Helia yang sendirian.
Lody
masih mengingat masa itu, dimana dia tidak memiliki teman sama sekali.
Di mana hanya ada satu orang yang mau berteman dengannya. Yaitu Rendi
teman laki-laki sebangkunya. Terkadang sikap Rendi tidak menyenangkan,
tapi dia tidak mendiamkan Lody seperti yang lainnya.
Semua itu gara-gara Helia, yang mempengaruhi semuanya untuk mendiamkan Lody. Lody yang tidak sengaja merusak barang Helia. Allright! Helia adalah anak pintar, makadari itu banyak anak yang lebih percaya padanya (Asumsi Lody saat itu)
Dan saat itu juga ada siswi perempuan yang di Bully mati-matian.
Dia adalah siswi baru yang baru pindah dari luar kota. Lebih parah dari
teman-teman Lody mendiamkannya. Siswi baru itu malah mendapatkan
pukulan dan timpukan.
Lody
kasian melihatnya, ingin sekali dia membantu siswi itu. Tapi apa daya?
Dia juga tidak bisa melawan dengan kondisinya seperti ini. Dimana
kondisinya juga dalam penjara yang di buat teman-teman kelasnya.
Banyak
peringatan yang di berikan guru-guru kepada merekam Meskipun siswa baru
itu tidak sekelas dengan Lody, tapi merek semua terkena imbasnya.
Soalnya beberapa anak dari kelas Lody ikut-ikutan membully siswi baru
itu.
Semenjak saat itu, hati Lody menjadi keras, hatinya menjadi penuh kata-kata,"Lihat saja nanti Hel."
Di
kelas 5 Helia yang di musuhi semua siswa, hal itu juga berlanjut sampai
kelas 6 semester satu. Setelah itu mereka berbaikan karena Helia
mengakui kesalahannya kepada Lody.
***
Capter ini belum masuk dalam cerita sebenarnya, ini masih gambaran masal lalu tokoh utama dalam cerita "ROMANSA" .
Mau tidak mau ini adalah nyata. Mungkin dari kalian ada yang seperti ini? Hal ini benar-benar terjadi saat SD pada zaman saya.
Kalau ada yang tanya kenapa kok dikaitkan dengan PERISTIWA PKI MADIUN 1948?
Untuk menjawab itu semua, kalian harus ikutin cerita ini.
Happy reading 😊
Untuk capter 2 masih masalalu tokoh utama.
****
TO BE CONTINUED
Khusus untuk ini saya akan lanjutkan di WATTPAD, kalian yang pengguna wattpad bisa mengikuti cerita saya di @ChocoTa.
Semoga harimu si pembaca menyenangkan >hug you gaes
0 komentar:
Posting Komentar